Jasamu Guru Merubah Dunia Baru oleh Rezal Muis Pratomo globalindo.co
Jasamu Guru Merubah Dunia Baru
oleh Rezal Muis Pratomo
globalindo.co |
Setiap 25 November masyarakat Indonesia
memperingati hari Guru. Peringatan ini tak lain sebagai bentuk penghargaan
kepada guru atas jasa-jasanya. Peringatan hari Guru dimulai pada 1912 bersamaan dengan terbentuknya Persatuan Guru Hindia-Belanda
(PGHB). Pendidikan merupakan syarat untuk negara menjadi maju dan bersaing
dengan negara-negara lain. Peran penting guru menjadi garis besar dalam
pendidikan terutama di Indonesia. Dialah yang menjadi tonggak masa depan
Indonesia.
Guru sebagai pengajar bertugas untuk
menjadikan siswa lebih berkembang dalam hal pola pikir. Guru diibaratkan
seperti pendamping atau pembimbing yang sewaktu-waktu siswa menemukan kesulitan
dalam hal menuntut ilmu. Dengan pengalaman yang mumpuni sebagai guru, akan
mengantarkan siswa menjadi seseorang yang lebih berpengetahuan, tentu saja
dengan tanggung jawab yang diembannya. Di sisi lain guru sebagai pendidik
bertugas untuk mendidik siswa menjadi pribadi yang berakhlak mulia dan
mempunyai sopan santun. Hal ini menjadi tantangan sendiri bagi guru selain
mengajar juga harus mendidik. Dalam hal mendidik tak luput dari berbagai
tantangan seperti halnya menyikapi bermacam perilaku siswa yang tak diharakan. Dengan
kesabaran, hal itu tak menghentikan langkahnya untuk tetap berkarya demi
mendidik para penerus bangsa. Meski kadang-kadang ada seorang guru juga
memberikan hukuman (dalam batas kewajaran) kepada siswa yang nakal agar tidak
mengulanginya. Sempat teringat waktu SD dulu, saya pernah dihukum berdiri di
depan kelas karena belum mengerjakan PR, namun hal semacam itu sudah biasa agar
menjadikan siswa lebih disiplin. Namun akhir-akhir ini sempat diberitakan bahwa
seorang guru dilaporkan ke polisi oleh orangtua siswa akibat “menjewer” kuping
siswa. Hal ini membuat kaget saya bahkan sebagian masyarakat. Apakah tidak
berlebihan tindakan seperti itu? Dibanding dengan jasa guru yang telah bersusah
payah untuk mengajar siswa dari mulai baca tulis sampai bisa menempuh kuliah,
hal itu mungkin masih wajar. Guru juga tidak akan melakukan tindakan itu
apabila siswa tersebut tidak nakal.
Tidak hanya siswa, guru pun juga
mempunyai masalah. Masalah yang dihadapai guru adalah kesejahteraan. Tanggung
jawab guru tidaklah ringan. Dia harus mendidik anak dari berbagai macam
latarbelakang. Disamping itu dia juga punya tanggung jawab keluarga di rumah. Tidak
sedikit kualitas hidup guru masih di bawah rata-rata, terutama yang berada di
daerah. Gaji guru TK di Indonesia berkisar Rp. 2,29 juta, gaji guru Sd sampai
SMA sebesar Rp. 2,53 juta. Bahkan gaji guru honorer ada yang hanya Rp. 400 ribu(dikutip
dari Dream.co.id). Sebandingkah gaji tersebut dengan beban tanggung jawab yang
diembannya? Coba saja bandingkan dengan penghasilan para artis di Indonesia
yang jauh lebih tinggi dengan rata-rata pendapatannya Rp. 50 juta.
Tidak hanya menjadi pengajar dan
pendidik, seorang guru juga menjadi motivator bagi para siswanya. Guru akan
selalu menyemangati dan mendoakan siswanya yang terbaik. Guru akan selalu
menjaga komunikasi dengan baik kepada siswa agar semua siswa meresapi apa yang
dijelaskan guru. Guru itu mengajar dengan hati yang ikhlas. Seorang guru yang
baik akan menerangkan materi dengan sabar. Jika ada siswa yang belum jelas, dia
akan menjelaskan sedetail-detailnya. Guru
mengajar bukan sebuah profesi, tapi sebuah kewajiban untuk merubah dunia baru.
COMMENTS